
Shogi (将棋 shōgi) atau catur Jepang adalah permainan papan dari Jepang yang dimainkan oleh dua orang di atas papan 9 lajur dan 9 baris yang berwarna sama. Permainan ini diperkirakan berasal dari permainan India kuno yang disebut chaturanga, dan termasuk dalam permainan papan berstrategi yang sekelompok dengan catur, janggi dari Korea, dan xiangqi dari Cina. Di seluruh dunia, shogi diperkirakan menempati urutan ketiga dalam jumlah pemain setelah catur dan xiangqi.
Ciri khas shogi yang sangat membedakannya dari catur adalah sistem memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap. Walaupun sudah naik pangkat, buah yang tertangkap akan kembali ke pangkat semula. Buah lawan yang tertangkap menjadi milik pihak yang menangkap, dan dapat diletakkan kembali di atas papan untuk memerangi mantan majikan.
Kedua belah sisi yang bermain dibedakan menjadi sente (先手) dan gote (後手). Pemain sente memainkan langkah pertama, diikuti pemain gote, begitu seterusnya secara bergantian hingga selesai. Sama halnya dengan catur, permainan ini dimenangkan setelah mematikan raja lawan (mencapai posisi skak mat). Dalam istilah shogi, skak mat disebut tsumi (詰み). Dengan adanya sistem memainkan kembali buah lawan yang sudah ditangkap, kemungkinan remis adalah sangat kecil.
*sama kaya permainan catur di indonesia ^^
Hanetsuki(羽根突き, 羽子突き arti harfiah: tepuk bulu) adalah permainan tradisional Jepang berupa saling berbalasan memukul kok tanpa jaring. Permainan mirip bulu tangkis ini dimainkan denganraket yang disebut hagoita. Kok dibuat dari biji buah mukuroji (pohon familia Sapindaceae) yang dicucuk dengan bulu unggas berwarna-warni. Tradisi bermain hanetsuki di kalangan anak perempuan dipercaya membawa nasib baik, dan merupakan salah satu tradisi tahun baru di Jepang.Permainan sepak menyepak bulu unggas yang diberi pemberat uang logam dikenal di Cina sekitar abad ke-14. Di Jepang, permainan tersebut mulai dikenal pada zaman Muromachi, dan diperkirakan sebagai asal usul permainan hanetsuki yang dikenal sekarang ini. Menurut buku harian Kanmon Nikki dari zaman Muromachi, kalangan aristokrat dan pelayan wanita dilaporkan senang bermainhanetsuki di dalam istana kaisar. Pemain yang kalah harus menghidangkan sake kepada pemain yang menang.
*sama seperti permainan bulu tangkis
Igo, go, weiqi, atau baduk adalah permainan papan strategis antar dua pemain, berasal dari Tiongkok sekitar 2000 SM sampai 200 SM. Permainan ini sekarang populer di Asia Timur. Pengembangan sistem untuk bermain igo melalui Internet telah meningkatkan popularitasnya di belahan dunia lain.Di Indonesia, nama igo dan go sama-sama digunakan. Go adalah nama Inggrisnya yang berasal dari pelafalan bahasa Jepang aksara 碁 (go), walaupun di Jepang permainan ini biasa disebut 囲碁 (igo). Namanya di bahasa Tionghoa yaitu 圍棋 (trad.)/围棋 (sed.) (pinyin: wéiqí) kurang lebihnya berarti "permainan papan mengelilingi (wilayah)". Nama kunonya adalah 弈 (pinyin: yì), dan juga terdaftar dalam Kamus Kangxi sebagai 碁. Permainan ini disebut 바둑 (baduk) di bahasa Korea.
Aturan dasar
- Nilai pemain adalah jumlah titik kosong yang hanya dikelilingi batu-batunya ditambah dengan jumlah batu musuh yang ditangkap. Pemain dengan nilai terbesar menang. (Perlu diketahui bahwa ada aturan yang menggunakan cara menghitung berbeda, namun hampir selalu memberikan hasil yang sama.) Untuk pembahasan yang lebih mendetil, lihat Aturan igo.Dua pemain, hitam dan putih, bergantian meletakkan batu pada titik-titik dari papan berukuran 19x19 (19 garis horizontal dan vertikal). Hitam mulai terlebih dahulu.
- Tiap batu harus memiliki liberti (titik bersebelahan yang kosong) agar bisa tetap berada di papan. Batu-batu berwarna sama yang terhubung oleh garis disebut rantai, dan saling berbagi liberti.
- Saat sebuah batu atau rantai dikelilingi oleh batu-batu musuh sehingga tidak punya liberti lagi, batu atau rantai tersebuttertangkap dan dikeluarkan dari papan.
- Jika sebuah batu tidak memiliki liberti sesaat setelah dimainkan, namun secara bersamaan menghilangkan liberti terakhir rantai lawan, maka yang tertangkap adalah rantai lawan.
- "Aturan Ko": Sebuah batu tidak boleh dimainkan di titik tertentu, jika langkah tersebut mengulang posisi papan pada langkah sebelumnya dari pemain yang bersangkutan.
- Pemain dapat melakukan pass sebagai alternatif dari meletakkan batu. Saat kedua pemain pass berturut-turut, permainan berakhir lalu nilai dihitung.
Ini adalah esensi permainan igo. Resiko tertangkap berarti batu-batu harus bekerja sama untuk menguasai wilayah, yang membuat permainannya sangat kompleks dan menarik. (Lihat pula strategi.)
Go tidak hanya memungkinkan permainan antar pemain dengan kekuatan sama (even game), tapi juga permainan handicap antar pemain dengan kekuatan berbeda; lihat aturan opsional.
Aturan opsional
- nilai kompensasi, hampir selalu untuk pemain kedua, lihat komi;
- batu kompensasi yang diletakkan di papan sebelum permainan bergilir dimulai, yang memungkinkan permainan menarik antar pemain dengan kekuatan berbeda (lihat handicap igo untuk informasi tambahan).

kagome kagome (かごめかごめ) adalah permainan anak-anak di Jepang yang dimainkan sekelompok anak-anak yang bernyanyi sambil berjalan bergandengan tangan melingkari seorang anak yang sedang menjadi oni. Lagu yang dinyanyikan adalah lagu anak-anak Kagome Kagome. Anak yang menjadi oni duduk mendekam di tengah lingkaran sambil menutup mata dengan kedua belah tangan. Ketika lagu selesai dinyanyikan, anak itu harus menebak nama anak yang persis ada di belakangnya. Anak yang namanya berhasil ditebak mendapat giliran berjaga.
Permainan ini umumnya dilakukan oleh kelompok kecil yang terdiri dari 5 hingga 6 orang anak. Bila peserta terlalu banyak, anak yang sedang menjadioni sulit untuk menebak nama anak yang persis ada di belakangnya. Permainan dimulai dengan janken untuk mengundi anak yang akan dijadikan oni.Lirik lagu yang dinyanyikan sewaktu mengelilingi oni dapat berbeda sedikit menurut daerahnya di Jepang. Lirik yang populer sekarang adalah lirik yang didokumentasikan oleh Naoji Yamanaka di kotaNoda, Prefektur Chiba pada awal zaman Showa.[1]Lirik lagu
Bahasa Jepang | Romaji | Bahasa Indonesia |
---|---|---|
かごめかごめ 篭の中の鳥は | Kagome kagome kago no naka no tori wa | Kagome, Kagome, burung dalam sangkar, |
いついつ出やる 夜明けの晩に | Itsu itsu deyaru yoake no ban ni | Kapan kapan kau keluar? Saat malam dini hari |
鶴と亀と滑った | Tsuru to kame to subetta | Burung jenjang dan penyu tergelincir |
後ろの正面だあれ。 | Ushiro no shōmen daare. | Siapa yang ada tepat di belakang? |
- kakome (囲め), kelilingi), imperatif
- kagame (屈め), duduklah mendekam), imperatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar